Sumber: google.com |
Karbohidrat bukan satu-satunya penyebab lemak perut, makan
berlebihan juga bisa memainkan peran penting.
"Jika Kamu konsumsi makronutrien berlebih bisa
menyebabkan kenaikan berat badan," kata pendiri Luminary MD, Robert
Milanes, MD, dilansir dari PopSugar.
Namun, cara karbohidrat dicerna menjadikannya sangat berisiko
ketika Kamu mencoba menurunkan berat badan atau mencegah penambahan berat
badan.
Aastha Kalra, DO, pendiri Weight Zero MD, juga mengatakan,
karbohidrat dipecah menjadi glukosa, yang dapat digunakan sebagai sumber energi
oleh sel, jaringan, dan organ tubuh. Tapi, ketika konsumsinya berlebih, glukosa
tersebut akan disimpan sebagai glikogen di dalam hati.
Robert juga mengatakan, glikogen tersebut bisa saja diubah
kembali menjadi glukosa dan digunakan sebagai energi ketika asupan karbohidrat
sedikit atau tidak ada sama sekali. Yang menjadi masalah, ketika penyimpanan
glikogen mencapai kapasitas maksimal.
Ketika mengkonsumsi karbohidrat, tingkat insulin meningkat.
Insulin sendiri bertugas membawa glukosa dari aliran darah ke area tubuh yang
membutuhkan energi, tetapi juga merupakan hormon penyimpan lemak.
Perlu diketahui, karbohidrat terbagi menjadi dua tipe, yakni
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana biasa
ditemukan pada makanan olahan dan dicerna secara cepat oleh tubuh.
Sementara karbohidrat kompleks dicerna lebih lama dan
memiliki kandungan serat lebih tinggi. Karbohidrat kompleks akan membuat kita
kenyang lebih lama dan menjaga insulin tetap pada level yang stabil. Artinya,
karbohidrat kompleks mendorong pembakaran energi dan mencegah penyimpanan
lemak.
Memang tidak bisa hanya dengan mengatur asupan karbohidrat
menargetkan penurunan lemak tubuh secara khusus, termasuk pada bagian perut.
Namun, mengkonsumsi karbohidrat kompleks bisa menjadi salah satu yang dapat
membantu menurunkan berat badan.
Beberapa sayuran yang termasuk karbohidrat kompleks dan
dianjurkan antara lain brokoli, kubis, kol, hingga brussel sprout.
Menurut dokter Kalra, pada tahap lebih awal memonitor total
asupan karbohidrat untuk menurunkan level insulin dalam tubuh diperlukan.
Termasuk biji-bijian utuh dan buah dengan kandungan gula tinggi.
Artinya, pola makan rendah karbohidrat bisa menjadi titik
awal hingga kita bisa mencapai tahap berat badan ideal atau bahkan
mempertahankan berat badan ideal.
Sumber: akurat.co