Sumber: google.com |
Dana nasabah Bank BNI Ambon tetap aman terkait adanya
pembobolan di Bank BNI tersebut. Jadi ditegaskan oleh Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk (BNI) masyarakat tidak perlu merasa khawatir untuk bertransaksi
melalui Bank BNI.
Putrama Wahju Setyawan selaku Direktur Bisnis Korporasi BNIAmbon menuturkan adanya peristiwa yang terjadi di Ambon itu merupakan perbuatan
oknum dalam sebuah sindikat. Jadi, tidak bisa memperngaruhi kondisi BNI secara
umum. Putrama Wahju juga mengatakan nasabah BNI Ambon jangan khawatir akan
melanjutkan transaksi menyimpan dananya di Bank BNI.
Menurut Putrama yang akrab disapa Iwan, terdapat beberapa
faktor yang menjadi sebab nasabah tidak perlu khawatir dengan BNI Ambon, yaitu
pertama, operasional layanan perbankan di BNI tetap berjalan normal, termasuk
di seluruh outlet yang berada di bawah koordinasi Kantor Cabang Utama Ambon.
Kedua, kepercayaan sebagian besar nasabah tetap terjaga dibuktikan jumlah
transaksi masuk (menabung) lebih besar dibandingkan jumlah transaksi keluar.
Ketiga, BNI tetap berkomitmen menjaga ketersediaan uang tunai
yang dapat digunakan masyarakat melalui berbagai channel, termasuk mesin ATM
selama 24 jam sehari 7 hari seminggu.
"Pelanggaran yang terjadi di Ambon adalah kasus yang
memiliki dampak minimal terhadap operasional dan ketersediaan dana di BNI.
Kasus ini sudah dalam proses penyelidikan pihak Kepolisian sehingga diharapkan
dapat mempercepat proses pengungkapannya," ujar Putrama dalam keterangan
resminya, Sabtu (19/10/2019).
Hasil investigasi mengidentifikasi kondisi yang tidak wajar,
yaitu terdapat dugaan adanya sindikat yang menawarkan investasi yang tidak
wajar. Dimana FY, yang merupakan bagian dari sindikat, mengumpulkan dana dari
para investor dengan dijanjikan imbal hasil yang cukup besar untuk berbisnis.
Para penerima aliran dana disinyalir adalah para pemilik
modal yang seolah- olah menerima pengembalian dana dan imbal hasil dari oknum,
padahal dananya berasal dari hasil penggelapan dana bank. Nilai dana yang
digelapkan FY berdasarkan temuan hasil pemeriksaan internal mencapai sekitar
Rp58,95 miliar.
Berdasarkan hasil temuan internal tersebut , BNI Ambon
mengambil tindakan segera dengan melaporkan kejadian ini kepada pihak Polda
Maluku untuk mengungkap dan menuntaskan kasusnya, serta mengupayakan recovery
dana BNI yang digelapkan oleh sindikat.
Salah satu potret yang dapat menunjukkan kinerja BNI Ambon
memuaskan dapat dilihat dari kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun di
seluruh Outlet yang berada dibawah koordinasi Kantor Cabang Ambon. Ini juga
bukti dari animo masyarakat Ambon untuk menabung dan menggunakan layanan
transaksi digital (digital service transaction) BNI yang cukup tinggi.
Data per September 2019 menunjukkan bahwa DPK yang dihimpun
di Ambon dan sekitarnya tumbuh sebesar 20,06% secara Year on Year (YoY)
dibandingkan DPK yang terkumpul selama tahun 2018. DPK yang tumbuh merupakan
salah satu indikator penting dalam mengukur kepercayaan masyarakat terhadap
BNI. Tak hanya itu, DPK BNI tersebut sebagian besar karena ditopang oleh
pertumbuhan tabungan dan giro yang merupakan sumber dana murah. BNI mencatat
bahwa di Ambon dan sekitarnya terjadi pertumbuhan tabungan dan giro
masing-masing sebesar 19,99% dan 27,96% secara year on year (YoY).
Tidak hanya meningkatkan pelayanan perbankan. BNI juga hadir
di Ambon dan sekitarnya dengan beragam dukungan yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat secara langsung. Dukungan tersebut antara lain adalah Desa Wai, Desa
Liang, Kabupaten Seram Bagian Barat, BNI menyalurkan bantuan bagi Korban gempa
berupa Sembilan bahan makanan pokok (Sembako) dan perlengkapan kedaruratan
(seperti selimut hingga makanan bayi).
Hal yang sama dilakukan BNI di Saumlaki, Maluku Tenggara
Barat. Di sini BNI menyalurkan 1.000 paket sembako untuk masyarakat yang kurang
beruntung bekerjasama dengan Kodam. Tidak tertinggal di bidang pendidikan, BNI juga menyalurkan bantuan renovasi untuk taman kanak-kanak dan Sekolah Dasar
Rutong di Kota Ambon.